AKUNTANBILITAS MANAJEMEN PROPERTI DIDALAM PENGEMBANGAN USAHA-USAHA ASSET KOMERSIAL PADA KODISI KRISIS.
Setiyo Agustiono, Tugas Manajemen Asset.1)
PENDAHULUAN
Indonesia terutama kota-kota besar terjadi pembangunan yang pesat dan meningkatnya aktivitas pada industri properti dapat dijadikan petunjuk mulai membaiknya atau bangkitnya kembali kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, kegiatan di bidang properti dapat dijadikan indikator seberapa aktifnya kegiatan ekonomi secara umum yang sedang berlangsung. Namun demikian, perkembangan industri properti perlu dicermati secara hati-hati karena dapat memberikan dampak pada dua sisi yang berbeda.
Menurut Davis (2006) siklus properti ditentukan oleh hubungan dinamis antara property komersial, kredit bank dan makro ekonomi, dimana harga properti merupakan variable autonomous yang menimbulkan ekspansi kredit dibandingkan sebaliknya dimana kredit perbankan mempengaruhi harga properti.
Di satu sisi, industri properti dapat menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi karena meningkatnya kegiatan di bidang properti akan mendorong naiknya berbagai kegiatan di sektor-sektor lain yang terkait. Dalam hal ini sektor properti memiliki efek pelipatgandaan (multiplier effect) yakni dengan mendorong serangkaian aktivitas sektor ekonomi yang lain. Dan perlu diperhatikan bahwa meningkatnya industri properti yang tidak terkendali sehingga jauh melampaui kebutuhan (over supply) dapat berdampak pada terganggunya perekonomian nasional.
Kodisi perekonomian saat ini cukup sulit yang dipicu dengan adanya krisis ekonomi di Amerika dan beberapa Bank di Indonesia mengalami dampak krisis tersebut serta bank kesulitan likuiditas dan penurunan nilai jaminan akan mengurangi kemampuan bank untuk mengatasi kredit macet yang akan timbul. Industri properti akan mempengaruhi stabilitas di sector finansial yang pada akhirnya akan berimbas pada stabilitas ekonomi makro. Pada periode krisis saat ini, pengembang sangat yang ekspansif melakukan pembangunan properti dimana sebagian besar pembiayaan menggunakan fasilitas perbankan baik dalam Rupiah maupun valuta asing harus menyadari permasalahan tersebut. Dan perkembangan industri properti dipengaruhi antara lain oleh ekspektasi dan spekulasi baik dari sisi demand maupun supply.
Management property merupakan bagian yang terpenting didalam industri property guna menunjang kesuksesan dan keberadaan management property menjadi perhatian karena fungsi pengelolaaan dari property project life cycle terlebih lagi diarena persaingan yang ketat dan dalam dampak krisis kondisi ekonomi. Fungsi utama dan [1]merupakan akuntabilitas dari manajemen property adalah dapat memenuhi harapan investor dengan meningkatkan pendapatan dan eksistensi perusahaan menjadi meningkat, sehingga akutabilitas manajemen property mampu melihat kondisi dan persaingan yang ada. Konsep akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada tiap klasifikasi bertanggungjawab atas setiap kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya.Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan-kegiatan yang terkendali (controllable activities) dan kegiatan-kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities) .
Materi ini difokuskan pada akutanbilitas manajemen property didalam pengembangan usahanya didalam kondisi krisis saat ini, karena umumnya trend pasar menuntut adanya inovasi dan melihat akuntabilitas manajemen terhadap usahanya. Dengan adanya akuntabilitas yang baik dari manajemen property, maka cara tersebut dapat dijadikan salah satu sarana promosi secara langsung.
AKUNTABILITAS DAN MANAJEMEN PROPERTY
Akuntabilitas (pertanggungan-jawab) adalah kewajiban untuk menyelenggarakan suatu account atau memberi keterangan tentang itu, atau harus dapat memberi jawaban mengenai pelaksanaan suatu tugas, tujuan, atau tanggung jawab (Abdurrachman,1991). Akuntabilitas adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban, yang dilaksanakan secara periodik. Dalam organisasi publik, akuntabilitas suatu institusi pemerintah ada Pengertian akuntabilitas (accountability) berbeda dengan responsibilitas (responsibility). Rerponsibilitas adalah menyangkut pelaksanaan kegiatan organisasi publik sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi baik secara eksplisit maupun secara implisit (Dwiyanto, 1995).
Sedangkan Kyle dan Baird(2004) menyatakan “manajemen properti sebagai sebuah cabang dari profesi real estat yang memelihara atau meningkatkan nilai dari sebuah investasi properti sambil membangkitkan atau menambah penghasilan bagi para pemiliknya”.
Manajemen properti merupakan suatu proses manajemen yang mengatur aspek keuangan termasuk prospeknya , aspek fisik termasuk pemeliharaannya, dan seluruh aspek administrasi yang dalam kaitannya pada proses operasi suatu properti. Selain itu perlu diketahui bagaimana manajemen property menyiasati pembiayaan dalam sektor properti dan bagaimana prospek maupun ekspektasi pelaku di pasar properti terhadap perkembangan sector properti mendatang. Namun manajemen property yang memiliki akuntabilitas terhadap pengembangan property dapat menimbulkan daya tarik bagi konsumen.
Dan dalam bukunya Kyle dan Baird menyatakan beberapa fungsi dari management property antara lain :
8Menetapkan rencana management
8Merancang anggaran perusahaan
8Memasarkan dan menyewakan property
8Mengumpulkan penerimaan persewaan atau penjualan
8Memonitor dan merespon klien
8Mengelola keuangan dan file administrasi
8Mengarahkan dan melakukan pemeliharaan bangunan
8Mengelola personel/karyawan
8Memperhitungkan Resiko
8Memperhitungkan asuransi dan pajak
8Memelihara nilai jangka pendek proyek
Dalam sebuah properti, menurut Galaty,Kyle(2006) real estat dapat dibagi dalam 4 (empat) klasifikasi, antara lain:
- real estat komersial,
- real estat residensial,
- real estat industrial, dan
- real estat fungsi khusus.
Sedangkan real estat residensial sendiri dapat dibagi menjadi:
- single-family homes,
- mobile home parks, dan
- multifamily residences
Menurut Miles(2004) Manajemen property bertanggung jawab terhadap operasi dan pengembangan realestate dan manajemen mempunyai fungsi didalam melakukan leasing dan supervise pemeliharaan.
Penjelasan yang telah dirinci diatas dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas manajemen property sangat berkaitan dengan Tujuan dari Manajemen Property itu sendiri, sedangkan maksud manajemen property adalah :
- Manajemen property harus memahami kondisi ekonomi yang ada dan melakukan analisa guna mendapatkan hasil yang menguntungkan, memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi serta memiliki keharmonisan dengan pemegang saham dan karyawan
- Manajemen property harus menyediakan kawasan yang mempunyai gambaran yang baik dan memiliki estetika yang tinggi dan bernilai bagi konsumen serta mempersembahkan kepada pembeli bahwa lingkungan yang terpelihara dan terjamin.
[1] Setiyo agustiono files
Tidak ada komentar:
Posting Komentar